Belum paham tentang contoh soal lots dan hots geografi itu seperti apa?. Terdapat beberapa kata kerja operasional (KKO) yang sama namun berada pada ranah yang berbeda. Perbedaan penafsiran ini sering muncul ketika guru menentukan ranah KKO yang akan digunakan dalam penulisan indikator soal. Baca juga: Soal Hots Bab Atmosfer
Untuk meminimalkan permasalahan tersebut, Puspendik (2015) mengklasifikasikannya menjadi 3 level kognitif, yaitu:
1) level 1 (pengetahuan dan pemahaman),
2) level 2 (aplikasi), dan
3) level 3 (penalaran).
Berikut dipaparkan secara singkat penjelasan untuk masing-masing level tersebut.
1. Level 1 (Pengetahuan)
Level kognitif pengetahuan dan pemahaman mencakup dimensi proses berpikir mengetahui (C1) dan memahami (C2). Ciri-ciri soal pada level 1 adalah mengukur pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural.
Bisa jadi soal-soal pada level 1 merupakan soal kategori sukar, karena untuk menjawab soal tersebut peserta didik harus dapat mengingat beberapa rumus atau peristiwa, menghafal definisi, atau menyebutkan langkah-langkah (prosedur) melakukan sesuatu.
Namun soal- soal pada level 1 bukanlah merupakan soal-soal HOTS. Contoh KKO yang sering digunakan adalah: menyebutkan, menjelaskan, membedakan, menghitung, mendaftar, menyatakan, dan lain-lain.
Contoh soal level 1 :
Erosi yang disebabkan oleh air laut sebagai hasil dari erosi marine adalah ….
A. abrasi
B. deflasi
C. ablasi
D. aquatis
E. gletser
Kunci Jawaban: A
Penjelasan:
Soal di atas termasuk level 1 karena karena hanya membutuhkan kemampuan mengingat atau menghafal istilah nama-nama tenaga erosi
2. Level 2 (Aplikasi)
Soal-soal pada level kognitif aplikasi membutuhkan kemampuan yang lebih tinggi dari pada level pengetahuan dan pemahaman. Level kognitif aplikasi mencakup dimensi proses berpikir menerapkan atau mengaplikasikan (C3). Ciri-ciri soal pada level 2 adalah mengukur kemampuan:
a) menggunakan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tertentu pada konsep lain dalam mapel yang sama atau mapel lainnya; atau
b) menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tertentu untuk menyelesaikan masalah rutin.
Peserta didik harus dapat mengingat beberapa rumus atau peristiwa, menghafal definisi/konsep, atau menyebutkan langkah-langkah (prosedur) melakukan sesuatu untuk menjawab soal level 2. Selanjutnya pengetahuan tersebut digunakan pada konsep lain atau untuk menyelesaikan permasalahan kontekstual.
Namun soal-soal pada level 2 bukanlah merupakan soal-soal HOTS. Contoh KKO yang sering digunakan adalah: menerapkan, menggunakan, menentukan, menghitung, membuktikan, dan lain- lain.
Contoh soal level 2:
Penduduk kota A=5.000.000 jiwa, kota B = 200.000 jiwa. Sedangkan jarak kota A ke kota B = 60 km. Jika antara kota A dan B akan didirikan Rumah Sakit, maka lokasi ideal yang tepat adalah ….
A. 10 km dari A
B. 1O km dari B
C. 20 km dari B
D. 25 km dari B
E. 40 km dari A
Kunci Jawaban: B
Penjelasan:
Soal di atas termasuk level 2 karena untuk menjawab soal tersebut, peserta didik harus mampu mengingat rumus dalam teori Teori Titik Henti selanjutnya diterapkan untuk menentukan lokasi fasilitas umum .
3. Level 3 (Penalaran)
Level penalaran merupakan level keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS), karena untuk menjawab soal-soal pada level 3 peserta didik harus mampu mengingat, memahami, dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural serta memiliki logika dan penalaran yang tinggi untuk memecahkan masalah-masalah kontekstual (situasi nyata yang tidak rutin). Level penalaran mencakup dimensi proses berpikir menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6).
Pada dimensi proses berpikir menganalisis (C4) menuntut kemampuan peserta didik untuk menspesifikasi aspek-aspek/elemen, menguraikan, mengorganisir, membandingkan, dan menemukan makna tersirat. Pada dimensi proses berpikir mengevaluasi (C5) menuntut kemampuan peserta didik untuk menyusun hipotesis, mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, membenarkan atau menyalahkan.
Sedangkan pada dimensi proses berpikir mencipta (C6) menuntut kemampuan peserta didik untuk merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, memperbaharui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, menggubah. Soal-soal pada level penalaran tidak selalu merupakan soal-soal sulit. Ciri-ciri soal pada level 3 adalah menuntut kemampuan menggunakan penalaran dan logika untuk mengambil keputusan (evaluasi), memprediksi & merefleksi, serta kemampuan menyusun strategi baru untuk memecahkan masalah kontekstual yang tidak rutin.
Kemampuan menginterpretasi, mencari hubungan antar konsep, dan kemampuan mentransfer konsep satu ke konsep lain, merupakan kemampuan yang sangat penting untuk menyelesaikan soal-soal level 3 (penalaran). Kata kerja operasional (KKO) yang sering digunakan antara lain: menguraikan, mengorganisir, membandingkan, menyusun hipotesis, mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, menyimpulkan, merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, memperbaharui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, dan menggubah.
Contoh soal level 3:
Peta Lempeng Tektonik Indonesia:
Pertanyaan
Berdasarkan peta tersebut,
1. Apa yang dapat disimpulkan dari posisi tektonik Indonesia?
2. Bagaimana dampak dan upaya penanggulangan dari posisi lokasi tersebut?
Penjelasan:
- Soal di atas termasuk level 3 (penalaran) yang mengukur kemampuan (menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah),
- HOTS karena melalui tahapan berpikir: stimulus berupa peta posisi tektonik Indonesia memuat informasi berupa fakta interaksi tiga lempeng bumi sehingga siswa dapat menjelaskan tentang jenis-jenis bencana, menunjukkan daerah persebaran lempeng bumi di peta, memprediksi daerah rawan bencana dan mitigasinya. Baca juga: Soal HOTS SIG dan Inderaja Kelas 12
Untuk meminimalkan permasalahan tersebut, Puspendik (2015) mengklasifikasikannya menjadi 3 level kognitif, yaitu:
1) level 1 (pengetahuan dan pemahaman),
2) level 2 (aplikasi), dan
3) level 3 (penalaran).
Contoh soal lots dan hots geografi K13 |
1. Level 1 (Pengetahuan)
Level kognitif pengetahuan dan pemahaman mencakup dimensi proses berpikir mengetahui (C1) dan memahami (C2). Ciri-ciri soal pada level 1 adalah mengukur pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural.
Bisa jadi soal-soal pada level 1 merupakan soal kategori sukar, karena untuk menjawab soal tersebut peserta didik harus dapat mengingat beberapa rumus atau peristiwa, menghafal definisi, atau menyebutkan langkah-langkah (prosedur) melakukan sesuatu.
Namun soal- soal pada level 1 bukanlah merupakan soal-soal HOTS. Contoh KKO yang sering digunakan adalah: menyebutkan, menjelaskan, membedakan, menghitung, mendaftar, menyatakan, dan lain-lain.
Contoh soal level 1 :
Erosi yang disebabkan oleh air laut sebagai hasil dari erosi marine adalah ….
A. abrasi
B. deflasi
C. ablasi
D. aquatis
E. gletser
Kunci Jawaban: A
Penjelasan:
Soal di atas termasuk level 1 karena karena hanya membutuhkan kemampuan mengingat atau menghafal istilah nama-nama tenaga erosi
2. Level 2 (Aplikasi)
Soal-soal pada level kognitif aplikasi membutuhkan kemampuan yang lebih tinggi dari pada level pengetahuan dan pemahaman. Level kognitif aplikasi mencakup dimensi proses berpikir menerapkan atau mengaplikasikan (C3). Ciri-ciri soal pada level 2 adalah mengukur kemampuan:
a) menggunakan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tertentu pada konsep lain dalam mapel yang sama atau mapel lainnya; atau
b) menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tertentu untuk menyelesaikan masalah rutin.
Peserta didik harus dapat mengingat beberapa rumus atau peristiwa, menghafal definisi/konsep, atau menyebutkan langkah-langkah (prosedur) melakukan sesuatu untuk menjawab soal level 2. Selanjutnya pengetahuan tersebut digunakan pada konsep lain atau untuk menyelesaikan permasalahan kontekstual.
Namun soal-soal pada level 2 bukanlah merupakan soal-soal HOTS. Contoh KKO yang sering digunakan adalah: menerapkan, menggunakan, menentukan, menghitung, membuktikan, dan lain- lain.
Contoh soal level 2:
Penduduk kota A=5.000.000 jiwa, kota B = 200.000 jiwa. Sedangkan jarak kota A ke kota B = 60 km. Jika antara kota A dan B akan didirikan Rumah Sakit, maka lokasi ideal yang tepat adalah ….
A. 10 km dari A
B. 1O km dari B
C. 20 km dari B
D. 25 km dari B
E. 40 km dari A
Kunci Jawaban: B
Penjelasan:
Soal di atas termasuk level 2 karena untuk menjawab soal tersebut, peserta didik harus mampu mengingat rumus dalam teori Teori Titik Henti selanjutnya diterapkan untuk menentukan lokasi fasilitas umum .
3. Level 3 (Penalaran)
Level penalaran merupakan level keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS), karena untuk menjawab soal-soal pada level 3 peserta didik harus mampu mengingat, memahami, dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural serta memiliki logika dan penalaran yang tinggi untuk memecahkan masalah-masalah kontekstual (situasi nyata yang tidak rutin). Level penalaran mencakup dimensi proses berpikir menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6).
Pada dimensi proses berpikir menganalisis (C4) menuntut kemampuan peserta didik untuk menspesifikasi aspek-aspek/elemen, menguraikan, mengorganisir, membandingkan, dan menemukan makna tersirat. Pada dimensi proses berpikir mengevaluasi (C5) menuntut kemampuan peserta didik untuk menyusun hipotesis, mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, membenarkan atau menyalahkan.
Sedangkan pada dimensi proses berpikir mencipta (C6) menuntut kemampuan peserta didik untuk merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, memperbaharui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, menggubah. Soal-soal pada level penalaran tidak selalu merupakan soal-soal sulit. Ciri-ciri soal pada level 3 adalah menuntut kemampuan menggunakan penalaran dan logika untuk mengambil keputusan (evaluasi), memprediksi & merefleksi, serta kemampuan menyusun strategi baru untuk memecahkan masalah kontekstual yang tidak rutin.
Contoh soal level 3:
Peta Lempeng Tektonik Indonesia:
Peta geologi Indonesia |
Berdasarkan peta tersebut,
1. Apa yang dapat disimpulkan dari posisi tektonik Indonesia?
2. Bagaimana dampak dan upaya penanggulangan dari posisi lokasi tersebut?
pedoman penskoran |
- Soal di atas termasuk level 3 (penalaran) yang mengukur kemampuan (menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah),
- HOTS karena melalui tahapan berpikir: stimulus berupa peta posisi tektonik Indonesia memuat informasi berupa fakta interaksi tiga lempeng bumi sehingga siswa dapat menjelaskan tentang jenis-jenis bencana, menunjukkan daerah persebaran lempeng bumi di peta, memprediksi daerah rawan bencana dan mitigasinya. Baca juga: Soal HOTS SIG dan Inderaja Kelas 12